Kamis, 09 November 2017

Hijrah (lagi)




Bismillah...
Kembali lagi dengan kisah hidupku, yang menurutku cukup perlu untuk ditulis agar bisa menjadi pelajaran bagi aku sendiri yang menuliskannya dan orang-orang yang membaca tulisan ini.

Pertama, aku mau nanya kepada kalian pada pembaca.. Pernah ga kalian berada dititik terendah dalam hidup kalian? Pernah ga kalian ngerasa bahwa dunia ini seakan terlalu jahat dengan kalian? dan pernahkah kalian merasa bahwa Allah sudah tidak menyayangi kita lagi?
Aku rasa jawabannya, Iya, pernah.

Ya, tiap orang pasti pernah mendapatkan cobaan yang berat, seakan seluruh keburukan dan nasib sial yang ada di galaksi ini tertuju padanya.
Begitu juga denganku..

Beberapa tahun silam aku pernah menuliskan di blog ini tentang kisah hijrahku ketika aku masih berstatus seorang pelajar. Namun, siapa sangka ternyata hijrahku tsb tidak mengalami kemajuan dan bahkan aku kembali ke dalam lingkaran kemaksiatan. Itulah iman, kadang naik, tapi juga bisa turun. Tinggal bagaimana cara kita memilih untuk bertahan dalam proses hijrah yang tidak mudah ini, atau ikut larut dalam bisikan setan.

Awal kuliah kemarin, aku merasa godaan tersebut amatlah besar, hingga membuatku terlena dengan kenikmatan dunia yang fana. Menghabiskan waktu untuk melakukan sebuah dosa. Menghabiskan hari bersama orang-orang yang tak mengajak ke Surga, atau bahkan yang mengingatkan untuk sholat pun tak ada. Astagfirullah.. Aku terlupa dengan niatku untuk hijrah, dan pada akhirnya. Aku kembali menjadi hamba yang mendzolimi diri sendiri serta orang lain.

Dan sekarang, Allah kembali tunjukkan kasih sayangNya yang begitu besar pada seluruh hambaNya, tak peduli seberat apa dosa yang sudah pernah dilakukan hambaNya tersebut.. Ia kembalikan aku ke dalam jalanNya, tentunya dengan teguran yang amat keras. Ia remukkan kembali hatiku yang sempat tertuju pada dunia, Ia jatuhkan kembali aku ke titik terendah dalam hidup. Hanya untuk mendengar kembali rintihan tangisku di sepertiga malam, memohon ampun dan petunjuk. Oh Allah... terimakasih untuk teguran ini. Bukti sayangMu padaku yang tak terhitung besarnya. Kau jaga aku selalu, dan tak kau biarkan aku berlama-lama dalam jalan sesat ini.

Ketika kita merasa sedih atas sebuah perpisahan di dunia, percayalah itu adalah jalan pertemuan kita dengan Rabb kita.
Allah ingin kita kembali ingat padaNya.. Tak peduli seberapa sakit cobaan dan teguran yang Ia berikan. Ia selalu yakinkan hambaNya bahwa inilah yang terbaik, karena "Aku sayang padamu wahai hamba-hambaKu"

Bagi teman-teman yang mungkin sedang merasakan hal yang sama. Berhentilah bersedih hati.. ini adalah langkah awal kita di jalan ketaqwaan. Bertemanlah dengan orang-orang yang bisa mengajakmu kembali mengingatNya. Mengingatkan sholat, menasehati dalam kebenaran dan kebaikan. Carilah ia. Ia adalah penguat hijrahmu. Selain itu, kembalilah isi hari-harimu dengan hal bermanfaat, baik untuk diri sendiri dan juga orang lain. Perbanyak membaca buku motivasi dan tentunya bacalah Kalam-KalamNya. Hidupkan kembali sholat sunnah yang pernah mati. Bangunlah dalam keheningan malam. Resapi bagaimana bukti sayangnya Allah pada kita.

Dan yang terpenting.. bertaubatlah.. karena itulah yang sebenarnya Allah inginkan dari kita.

Semoga kita semua selalu dalam lindungan dan rahmatNya..
La' tahzan sahabatku..


Tidak ada komentar:

Surat #7

Teruntuk Kamu yang Telah Ia Datangkan, Hai, salam kenal. Semoga do'a-do'a kita di-amin-kan segera oleh penduduk langit. Sampai berju...