Sikap sedih memadamkan bara
harapan, mematikan ruh cita-cita, dan membekukan semangat jiwa.
Maka
sesungguhnya bersama kesedihan itu ada kebahagiaan. Ketahuiah bahwa sesudah
lapar pasti ada kenyang, sesudah dahaga pasti ada segar, sesusah melek pasti
ada tidur, sesudah sakit pasti ada sembuh, sesudah tidak ada pasti akan hadir,
yakinlah penderitaan akan berakhir.
“Allah pasti akan mendatangkan
kemenangan atau mengadakan keputusan yang lain dari sisiNya” (QS. AL-Ma’idah ;
52)
Oleh karena itu, jnganlah kira mempersempit
dada karena mustahil suatu keadaan yang menyengsarakan akan berlangsung
terus-menerus tanpa ada perubahan. Ibadah yg paling utama adalah menunggu
dtangnya kemudahan mngusir kesulitan. Dunia adalah senda gurau yg tidak berhak
mndapatkan penilaian dari kita kecuali berpaling dan menolaknya.
Sesungguhnya kehidupan didunia
ini penuh dgn induk permusuhan, cikal bakal kedukaan, dan sumber malapetaka. Di
antara hal pokok dalam meraih kegembiraan ialah kita mngekang dan menjaga
pemikiran kita agar tidak lari, lepas dari kendali, dan membabi buta. Hal
demikian karena sesunggunya jika kita membiarkan pikiran kita dan apa yg
disukainya, niscaya ia akan mnjadi tnpa kendali. Ia akan mmbuka arsip kesedihan
dan membacakan kepda kita semua ctatan tragedi yg terjadi semenjak kita
dilahirkan.
Sesungguhnya pemikiran itu
apabila dibiarkan akan mngembalikan kita pada masa lalu yg penuh luka dan akan
membukakan masa depan kita dgn rasa takut sehingga akan mengguncang tekad kita.
Oleh karena itu, kendalikanlah
pkiran kita dgn mengarahkannya untuk melakukan pekerjaanyg mmbuahkan hasil yg
mnguntungkan dgn ksungguhan dan konsentrasi penuh.
Satu hal lain yg mmbuat kita
sedih gampang bersedih dan berputus asa adalah menolak diri sendiri. Nilai kita
terletak dibakat kita, amal shaleh kita, manfaat dan akhlak kita dlam diri
kita. Oleh karena itu, tidak ada alas an untuk bersedih karena tdak mndapatkan
ketampanan atau kecantikan, harta benda, atau orgtua yg kaya raya. Tetap
Ridhalah dgn bagian yg telah diberikan Allah. Niscaya jika kita mnanamkan sikap
sperti itu, kita tdak akan mudah bersedih.
Hanya hari ini kesempatan kita
untuk hidup, bukan hari kemarin atau yg telah pergi dgn membawa kebaikan dan
keburukan, dan bukan pula hari esok yg belum tiba saatnya. Usia kita adalah
sehari, maka tanamkanlah dalam lubuk hati bahwa hanya hari ini kita hidup
seakan-akan kita dilahirkan dan meninggal
dunia pada hari yg sama. Apabila perasaan ini tertanam dalam hati,
niscaya perjalanan hidup kita tidak akn
terombang ambing di antara hidup mimpi buruk dimasa lalu(berikut dgn kesusahan
dan ksedihannya) dan kekhawatiran masa depan (dengan bayangan yg mankutkan
serta gerakannya yg mnggetarkan). Hanya untuk hari inilah kita harus mmusatkan
konsentrasi, perhatian, jerih payah, dan ksungguhan kita. Jalanilah khidupan
ini dgn senang dan gembira, aman dan tenang, serta penuh rasa ridha dgn apapun
yg tlah kita miliki.